Don't Want To Be Fooled, But Deceiving. Tidak Mau Tertipu, Namun Menipu

Not too ironic,
The maxim saying, the mice die of starvation in warehouses hoarding grain.
That is just a saying,
Because there were never mice that died of starvation in the wheat barn.
But it is more ironic and truly ridiculous,
When the shop owner sells health medicine,
Get sick,
Even though he will never lack the supply of medicines he sells.
But more sadly,
Those who work as teachers,
But failed to care for children in their own household,
Can only be spectators who watched their children grow up to be punks useless.
But it turns out there are more satirical ones,
When a doctor actually has an unhealthy lifestyle,
Even though he has the duty to treat and prevent diseases of his patients,
But it fails to prevent illness for itself.
He knows, but still damages himself.
Maybe he thought,
Himself is a doctor,
So that it can treat itself later,
When he really fell ill in the end.
But,
These are all satirical assumptions.
Also did not an educate attitude at all.
A teacher and a doctor,
First, it is necessary to set an example for students and their patients.
Nevertheless,
There are also people who are more ironic,
Namely politicians who actually openly display examples of life that are full of cheating,
Displaying himself who is not at all handsome, in public,
Through the television spotlight witnessed by millions of residents,
Even feel proud,
Become a corruptor.
As if,
There are not enough corruptors in this country.
As if,
There are not enough numbers of prison inmates, who are overcrowded with small prison cells.
The rotten politician is still joking and making jokes,
When he was arrested by the police,
That, for what is a prison built, if it is not filled with residents of cold and narrow prison cells?
For him, it is a waste of state finances when prison cells empty of occupants.
So, the politician voluntarily included himself as a prisoner,
Being a prisoner,
Prisoners who can still smile proudly,
With his stupid face,
Because with that, at the same time he became a celebrity covered by many mass media.
Isn't that crazy?
At least for us,
But apparently not for them.
Yes, you are right, everyone has their own purpose in life,
Their own dreams, idealism, and crazy ideals.
Actually a lot of madness is out there,
Which we can meet with our own eyes.
Police who should eradicate crime,
It becomes the perpetrator of the crime itself.
Judge who should judge,
It is precisely more appropriate that the judge himself is the one who needs the most trial.
Parents who should give life to their children,
Instead eat, kill, and sacrifice the lives and future of their own children.
There are not a few types of people we have met,
Don't want to be cheated,
However fond of deceiving.
Don't want to be hurt,
But they often hurt others.
Isn't that crazy?
Apparently, a sane attitude is a rare thing in this era.
It's better not to be anyone and just be a boring human,
Instead of having to be famous,
That is known as a corrupt scoundrel rascal.

© HERY SHIETRA Copyright.

Hery Shietra Content Writer
Image by RIANA SHIETRA Copyright

Tidaklah terlampau ironis,
Pepatah yang mengatakan, tikus mati kelaparan di gudang penimbunan gandum.
Itu hanyalah sebuah pepatah,
Karena tidak pernah ada tikus yang mati kelaparan di gudang gandum.
Namun adalah lebih ironis dan benar-benar menggelikan,
Ketika pemilik toko penjualan obat kesehatan,
Menderita sakit,
Padahal dirinya tidak akan pernah kekurangan pasokan obat-obatan yang ia jual.
Akan tetapi yang lebih menyedihkan,
Ialah mereka yang berprofesi sebagai guru,
Namun gagal mengasuh anak-anak dalam rumah tangganya sendiri,
Hanya dapat menjadi penonton yang menyaksikan anak-anaknya tumbuh menjadi berandal tak berguna.
Namun ternyata terdapat yang lebih satir,
Ketika seorang dokter justru memiliki pola hidup tidak sehat,
Sekalipun dirinya memiliki tugas untuk mengobati dan mencegah penyakit para pasiennya,
Akan tetapi gagal untuk mencegah penyakit bagi dirinya sendiri.
Ia tahu, namun tetap saja merusak dirinya sendiri.
Mungkin dia pikir,
Dirinya adalah seorang dokter,
Sehingga dapat mengobati dirinya sendiri nantinya,
Pada saat dirinya benar-benar jatuh sakit pada akhirnya.
Tapi,
Itu semua adalah asumsi yang satir.
Juga sama sekali tidak mendidik.
Seorang guru dan seorang dokter,
Terlebih dahulu perlu memberi teladan bagi para murid dan para pasien mereka.
Meski demikian,
Terdapat juga orang-orang yang lebih ironis,
Yakni para politikus yang justru secara terang-terangan menampilkan contoh hidup yang penuh kecurangan,
Mempertontonkan diri di hadapan publik,
Lewat sorotan televisi yang disaksikan jutaan penduduk,
Bahkan merasa bangga,
Menjadi seorang koruptor.
Seakan,
Belum cukup ada banyak koruptor di negeri ini.
Seakan,
Belum cukup padat narapidana penghuni penjara yang penuh sesak menjejelali sel-sel kecil penjara.
Politikus busuk itu tetap saja melucu dan melontarkan lelucon,
Saat dirinya ditangkap polisi,
Bahwa untuk apakah penjara dibangun, bila tidak diisi oleh penghuni sel penjara yang dingin dan sempit itu?
Baginya, adalah pemborosan keuangan negara bila sel-sel penjara kosong dari penghuni.
Maka, sang politikus secara sukarela memasukkan dirinya sendiri sebagai penghuni penjara,
Menjadi narapidana,
Narapidana yang masih dapat tersenyum bangga,
Dengan wajah bodohnya,
Karena dengan itu, sekaligus juga dirinya menjadi selebritis yang diliput banyak media massa.
Bukankah itu sinting?
Setidaknya bagi kita,
Namun ternyata tidak bagi mereka.
Ya, kau betul, setiap orang punya tujuan hidupnya sendiri,
Impian serta ideal dan cita-citanya sendiri.
Sebenarnya banyak kegilaan di luar sana,
Yang dapat kita jumpai dengan mata kita sendiri.
Polisi yang semestinya memberantas kejahatan,
Justru menjadi pelaku kejahatan itu sendiri.
Hakim yang semestinya mengadili,
Justru lebih tepat bila diri sang hakim yang itu sendiri yang paling perlu diadili.
Orangtua yang semestinya memberi kehidupan pada anak-anak mereka,
Justru memakan, mematikan, dan mengorbankan kehidupan dan masa depan anak-anak mereka sendiri.
Tidak sedikit juga jenis-jenis orang yang pernah kita jumpai,
Tidak mau ditipu,
Namun gemar menipu.
Tidak mau disakiti,
Namun suka menyakiti.
Bukankah itu gila?
Ternyata, sikap waras adalah hal yang langka di zaman ini.
Lebih baik tidak menjadi siapa-siapa dan hanya menjadi manusia biasa yang membosankan,
Daripada harus menjadi terkenal,
Yaitu dikenal sebagai bajingan berandal korup.
© Hak Cipta HERY SHIETRA.